Mempertanyakan Asal Usul Ras Bangsa Nusantara Menurut Literatur Sejarah Kuno
Salah Satu Penemuan Peradaban Nusantara Pada Zaman Dahulu |
Pada kesempatan kali ini, penulis akan
membahas tentang asal-usul dan pendirian kesultanan Nusantara. Narasi ini
didasarkan pada berbagai sumber termasuk kitab Paraton dan Babad Tanah Jawa.
Meskipun demikian, kisah ini tidak dimaksudkan untuk dipercaya kebenarannya
sepenuhnya, melainkan sebagai referensi dari literatur sejarah kuno yang
menggambarkan betapa peradaban Nusantara telah berkembang sejak zaman dahulu.
Berikut adalah kisahnya.
Menurut cerita yang disampaikan babad tanah
Jawa, Nabi Adam AS mengutus 99 anaknya ke seluruh dunia untuk menyebarkan
ajaran tauhid. Salah satunya, anak yang paling disayangi dan paling cerdas,
diberikan tugas di daerah kepulauan yang sangat subur. Namanya adalah Nabi
Syits AS.
Nabi Syits AS mendirikan kerajaan besar di
wilayah Nusantara, mencakup daratan India hingga Asia Tenggara. Pada masa itu,
kerajaan tersebut mencapai puncak kejayaan, dengan kesejahteraan rakyat yang
tinggi dan sistem pemerintahan yang berlandaskan prinsip-prinsip luhur.
Prinsip-prinsip yang diterapkan Nabi Syits AS mencerminkan karakteristik
masyarakat Nusantara yang berbudi pekerti tinggi dan mengutamakan asas gotong
royong. Asas-asas ini nantinya akan diwariskan dan dikumpulkan oleh cucunya,
Yafet bin Nuh.
Setelah kepemimpinan Nabi Syits bin Adam
berakhir, tongkat estafet kepemimpinan dilanjutkan oleh Sayyid Anwas, dan
kemudian oleh keturunan berikutnya hingga anak Nabi Nuh AS memimpin kerajaan
Nusantara Raya. Ia adalah Yafet bin Nuh, yang menyatukan pengetahuan dan
tradisi leluhur Nusantara untuk melanjutkan kemajuan dan kejayaan wilayah ini.
Dalam Babad tanah Jawa terdapat kisah Nabi
Syits di jebak oleh iblis dengan menukarkan istrinya Dewi mulat, dengan anak
iblis Dewi Dlajah, karena dewi dlajah mirip dengan Dewi Mulat, lalu ketika Nabi
Syit bangun melihat Dewi Dlajah yang mirip dengan istrinya lansung ia setubui.
Sesuai benih kehidupan di pancarkan Nabi Syit di rahim Dlajah, Iblis kembali
menganti putrinya dengan istri aslinya. Belum puas menyetubui Dewi Dlajah Nabi
Syit kembali menyetubui Dewi Mulat. Waktu terus berjalan, sampai lahirnya seorang
putra Nabi Syits yang akan menggantikan nya kelak.
Dari rahim Dewi Mulat, lahirlah seorang
lelaki yang bersinal berkilauan. Dari rahim Dewi Dlajah, lahirlah jiga gumpalan
darah yang berkilauan. Putra Dewi Mulay di namai Sayyid Anwas dan di asuh
lansung uleh kakehnya Nabi Adam As, sedang kan Putra Dewi Dlajah di namai
Sayyid Anwar dan di asuh oleh Iblis.
Kedua putra Nabi Syits mempunyai kekuatan
yang luar biasa, jika Sayyid Anwas menyukai Ilmu Agama, Sayyid Anwar menyukai
laku tirakat atau “topo“. Sayyid Anwar ketika sudah besar menanyai ayah nya
kepada Ngajazil Iblis yang mengasuh Sayyid Anwar.kemudian Ngajazil mengakatan
jika engkau ingin mencari bapakmu maka carilah Nabi Syits. Kemudia Sayyid Anwar
pamid dari Dewi Dlajah dan Ngajazil untuk mencari Nabi Syits.
Setelah bertemu Nabi Syits, awalnya Nabi
Syit tidak mengakui Sayyis Anwar, tetapi setelah di beri petunjuk oleh Allah
SWT. Nabi Syit mengakui Sayyid anwar. Kemudian Sayyi Anwar belajar tentang
kehidupan kepada Nabi Adam. Salah satu wasiatnya ialah jangan meminum air
kehidupan, tetapi larangan itu di lakukan olah Sayyid Anwar ia meminum air
kehidupan. Maka ia terusir oleh kakehnya sendiri Nabi Adam As.
Sayyid Anwar kemudian berkelana ke penjuruh
nusantara dengan perasaan kecewa. Ia belajar dengan banyak orang di setiap
Sayyid Anwar menemukan orang hebat. Dengan darah Nabi Syits yang ada di
tubuhnya, ia dapat mudah menyerap semua ilmu pengetahuan yang di ajarkan.
Sayyid Anwar juga belajar ilmu laduni yang dapat melihat masa depan. Hingga
lengkaplah semua ilmu dikuasainya dengan cepat. Sayyid Anwar kemudian
melanjutkan perjalanan nya ke pulau Maldewa dan laksdewa. Di dua pulau itu
Sayyid Anwar melakukan tapa Brata yang cekat melihat matahari dari terbit
hingga terbenamnya matahari. Sampai tujuh tahun bertapa, Sayyid Anwar dapat
menunduk kan bangsa Jin.
Sayyid Anwar yang telah menguasai bangsa
jin dan dapat hidup abadi karena telah meminum air kehidupan mempunyai gelah
Prabu Nurasa. Dan menikahi putri Nuradi yang ia kalahkan dalam pertarungan
karena menantangnya. Prabu Nurasa meminta izin kepada Allah SWT. Untuk menjadi
penguasa Nusantara dan menjadikan Lemah Dewani pulau tempat ia bertapa menjadi
ibu kotanya. Allah SWT. Mngabulkan doa itu ia menjadi pengganti Nabi Syits
dalam memimpin kerajaan Nusan tara dan Pulau lemah dewani di ubah namanya
dengan pulau jawa. Dari Prabu Nuurasalah Raja-raja Jawa lahir.
Berikut ini keturunan dari Prabu Nurasa:
-Sang Hyang Wenang
-Sang Hyang Tunggal
-Sang Hyang Manikmaya
-Sang Hyang Bramabrami
-Abisaya
-Arjuna
-Abimayu
-Perikatis
-Gendaya
-Jaya Baya
-Jaya Misana
-Prabu Anom Adanikung
-Raden wijaya
-Hayam wuruk
-Brawijaya
-Ki Ageng Selaa
-dan seterusnya
Sementara Raden Anwar kembali ke tanah Nabi
Adam di daratan Arab dan menurunkan Bani-bani di arab sebagian menjadi Nabi.
Seperti Israil, Arab, Arya dan bangsa besar2 lain nya.
Untuk lebih jelasnya, mari ikuti
penelurusan berikut:
Untuk dipahami, satu kelompok Bani Adam
(Kelompok Timur) muncul di Nusantara, atau lebih tepatnya di Sundaland, setelah
banjir Nabi Nuh AS. Kelompok ini disebut Haplogroup K, atau, dalam istilah
Plato, "Peradaban Atlantis". Komunitas ini pernah makmur selama
ratusan tahun, tetapi pada sekitar tahun 9.600 SM, banjir, gempa bumi, dan
gunung meletus menghancurkannya, dan komunitas ini akhirnya menyebar ke seluruh
dunia. Mereka kemudian menjadi leluhur bangsa-bangsa di Asia Timur seperti
Mongoloid dan Altai, dan mereka juga menyumbangkan teknologi peradaban ke
seluruh dunia.
Sebagian kecil penduduk Sundaland mulai
"pulang kampung" setelah keadaan di Nusantara menjadi lebih tenang.
Mereka juga muncul dalam jumlah besar pada sekitar tahun 2.500 SM hingga 1.500
SM, dan mereka kemudian dikenal sebagai bangsa Proto Melayu. Pada sekitar tahun
300 SM, bangsa Deutero Melayu datang dari Asia Selatan (India) dan Asia Tengah,
dan mereka membawa budaya Hindustan ke Nusantara.
Bangsa-Bangsa di Nusantara, sebagian besar
merupakan hasil pembauran dari 2 komunitas ini, yaitu Proto Melayu dan Deutero
Melayu. Mereka merupakan zuriat (keturunan) dari Yafet bin Nuh (Haplogroup IJK)
Sebagaimana kita pahami bersama, setelah terjadi Peristiwa Bencana Nabi Nuh AS,
semua peradaban di bumi hancur dan yang tinggal hanya keluarga Nabi Nuh AS
beserta pengikutnya. Sekelompok pengikut Nabi Nuh AS yang selamat, kemudian
membangun peradaban di kawasan Sundaland. Di kemudian hari, di sekitar
Sundaland akhirnya menjadi sebuah Pusat Peradaban dunia, yang dikenal sebagai
Peradaban Atlantis.
Menurut Plato, banjir menghancurkan
Atlantis pada sekitar tahun 9.600 SM. Penduduk Atlantis menyebar ke seluruh
planet. Mereka kemudian menjadi leluhur bangsa-bangsa di Asia Timur, seperti
Mongoloid dan Altantis. Setelah keadaan di Nusantara menjadi lebih tenang,
sekelompok kecil dari bangsa Atlantis mulai "pulang kampung", dan
pada akhirnya mereka datang dalam jumlah besar, pada sekitar tahun 2.500 SM
hingga 1.500 SM. Mereka kemudian dikenal sebagai bangsa Proto Melayu.
Jika mencermati Evolutionary tree of
Human Y-chromosome DNA (Y-DNA) haplogroups, diperkirakan keluarga Nabi Nuh AS
berasal dari Haplogroup IJK, yang merupakan pangkal percabangan keturunan Sem
bin Nuh (Haplogroup IJ) dan Yafet bin Nuh (Haplogroup K). Dengan demikian
keturunan Nabi Adam AS yang selamat dari banjir Nuh, berasal dari 8 komunitas,
yakni Haplogroup A, B, C, D, E, G, H dan IJK.
Setelah terjadinya bencana Nuh, pada
sekitar 13.000 tahun yang silam , setidaknya muncul 3 kelompok pengikut Nabi
Nuh AS, yaitu:
Kelompok Timur, dipimpin Yafet bin
Nuh, diperkirakan mendiami Sundaland (Paparan Sunda).
Kelompok Tengah, dipimpin Sem bin Nuh,
diperkirakan mendiami Asia Tengah. Mereka yang akan menurunkan bangsa arab
Kelompok Barat, dipimpin Ham bin Nuh,
diperkirakan mendiami daratan Afrika.
Dari ketiga kelompok itulah ras ras manusia
terbentuk.
Pada kesempatan ini, kembali saya mengajak
para pembaca sekalian untuk mamahami litelatur sejarah Nusantara. Dan untuk
kali ini saya pun mengajak Anda sekalian untuk menelusuri asal usul bangsa
kita. Karena yakinlah bahwa anda akan semakin bangga menjadi orang Indonesia,
sehingga tidak perlulah terlalu mengagungkan bangsa-bangsa lain. Karena
sejatinya kita ini adalah bangsa yang paling unggul di dunia.
Kesimpulan dari tulisan di atas adalah
bahwa sejarah asal-usul ras bangsa Nusantara menurut literatur kuno penuh
dengan mitos dan narasi yang berbeda-beda, bisa jadi benar dan juga bisa saja hanya narasi yang penuh dengan mitos. Kisah-kisah ini, termasuk hubungan
dengan Nabi Syits AS dan pembentukan peradaban Nusantara oleh Yafet bin Nuh,
menggambarkan betapa kompleks dan kaya cerita rakyat dan tradisi di wilayah
ini. Pembaca sebaiknya memandang literatur sejarah ini dengan sudut pandang
kritis, menggunakan sumber-sumber ini sebagai referensi dan perbandingan dengan
sumber lain. Dengan begitu, kita dapat lebih memahami berbagai pandangan
tentang sejarah dan warisan budaya kita, tanpa terburu-buru menyalahkan versi
mana yang benar atau salah. Sebagai warga Indonesia, penting untuk mengakui
beragam interpretasi dan narasi sejarah, serta memahami bahwa setiap versi
memberikan kontribusi pada pemahaman yang lebih luas tentang identitas dan
warisan bangsa kita.
Join the conversation