Kisah Hikmah: Puasa

 

Di kisahkan bahwa hiduplah seorang penjual daging yang ahli ibadah. Ia selalu berpuasa setiap hari nya selama 30 tahun. Yang mana selama 30 tahun tersebut ia lakukan dengan secara diam-diam, bahkan sampai istrinya sendiri tidak tahu kalau ia sedang berpuasa. Karena, ia selalu berangkat bekerja pada pagi harinya dengan membawa bekal, yang nantinya bekal tersebut diberikan pada prang lain dan ia selalu pulang menjelang maghrib, yang mana ia langsung pergi ke masjid dan baru makan setelah pulang dari masjid. Sama sekali ia tidak pernah menceritakan hal ini terhadap siapapun. Karena ia mengetahui bahwa ibadah yang paling disenangi oleh Allah SWT adalah ibadah yang dilakukan secara rahasia, diantaranya yaitu berpuasa. Sebagaimana yang dikatakan oleh Allah SWT dalam Hadist Qudsi bahwasanya segala amal ibadah hambanya menjadi milik hambanya masing-masing kecuali puasa, maka Allah sendiri lah yang akan mengganjarnya (membalasnya). Mengapa demikian? Karena ibadah puasa itu dapat dilakukan secara diam-diam (rahasia), seseorang masih bisa terlihat segar bugar dalam beraktifitas meskipun ia sedang berpuasa, sehingga tidak ada orang yang dapat mengetahuinya. 



Singkat cerita, hal ini membuat para syaitan geram. Mereka ingin membuat si penjual daging tersebut kehilangan kadar keikhlasannya. Karena menggoda si penjual daging untuk tidak berpuasa itu dirasa sangatlah sulit, maka mereka memutuskan untuk membuat kadar keikhlasannya berkurang, yaitu dengan membuat ia menceritakan perihal puasanya terhadap orang lain. Satu persatu dari para syaitan bergiliran untuk menggoda penjual daging tersebut, dan tidak  satu pun yang berhasil. Sampai ketika mereka semua hampir menyerah, datanglah seorang syaitan yang menawarkan diri untuk turut serta menggodanya.

 Maka, mulailah syaitan tersebut menggoda si penjual daging. Ia menemui si penjual daging dengan menyamar menjadi seorang pembeli. Ia tampakkan keadaan yang sangat memprihatinkan, lemah, lesu dan tak berdaya. Ia membeli daging sebanyak 3 kg. Ketika si penjual daging sedang menimbang daging, berkatalah si pembeli ini: “Kasih tambahan dikitlah, karena aku ini sudah puasa 3 hari, hitung-hitung ini sebagai imbalan atas puasa ku”. Maka, si penjual daging menambahi daging yang ditimbangnya. Setalah ditambahi sedikit, berkatalah pembeli ini lagi: “ Sedikit sekali tambahannya! Tambah lagi lah, puasa 3 hari lho aku ini!” Maka, si penjual daging menambahi lagi. Setelah ditambahi lagi pembeli tersebut berkata seperti sebelumnya: “3 hari lho aku puasa, tambahin lagi lah!” Dan, si penjual daging menambahi lagi dan lagi, karena pembeli tersebut selalu berkata hal yang sama seperti sebelumnya setiap ia selesai menambahi timbangannya. Setelah, dirasa tambahan dari daging tersebut hampir mencapai 3 kg, si penjual daging mulai merasa geram dan tidak sabar karena pembeli tersebut masih terus minta tambah dan tambah. Maka, berkatalah si penjual daging ini pada akhirnya: “Engkau baru puasa 3 hari saja sudah diungkit-ungkit terus, sedangkan aku ini telah berpuasa selama 30 tahun, tapi aku tidak pernah mengatakannya pada siapapun!”

Setelah si penjual daging mengatakan demikian, maka berpesta pora lah para syaitan karena mereka berhasil menggodanya. Kemudian, berkatalah pembeli ini: “Sesungguhnya aku ini  adalah syaitan yang ditugaskan untuk menggodamu. Dan kini aku telah berhasil! Sayang sekali pahala puasa dengan ikhlas mu selama 30 tahun menjadi sia-sia karena engkau telah mengatakannya!”. Maka menyesal lah si penjual daging ini dengan penyesalan yang tak terhingga.