Rindu di tengah pademi

Selasa, 07 april 2020
Kepada virus covid19 cepat pulang, biarkan lah kami kembali menghisap udara segar
Semoga cepat sembuh dunia, agar kembali banyak kisah rindu yang mewarnai dunia ini



Kepada sang penunggu rindu
Telah terlintas di benakku, ini hanya sebuah rindu atau,
Tentang kisah kesendirian jiwa dan hati
ya, kisah kita di dunia hanya sepenggal cerita yang tersirat singkat dan berpijak hanya sesaat
mungkin bukan hanya kisahku, aku juga tahu kalian juga pernah merasa seperti ini bukan?

Seperti sediakala,
Rindu pun berdiri di malam itu,
Dengan lengkungan  teduh matamu,
Dan secercah lengkung manis senyummu
Ini kisah di tengah pademi, sebuah virus merusak jarak dan waktu,
Setiap saat hanya bisa mengusap foto dan mendengar bisikan suara di telepon seluler
Tak dipungkiri lagi rindu itu pasti selalu datang, seolah menyusup dan menjelma dalam keheningan, Mengalun bersama angin barat menusuk hingga ke sukma

UntuÄ·mu sang penunggu rindu
Naif benar  Bila halnya ini hanya sekedar rindu mengapa begitu menyiksa ?.
Bila ini bukan cinta mengapa merindu ketika jauh ?.
Untuk aku yang merindu secara diam-diam.
Jika rindu ini hanya diciptakan untuk mu, mengapa aku tak hanya diciptakan untukmu pula ?.
Jika kamu adalah obat dari rindu ini, mengapa kamu tak kunjung mengobati ?.
Dan jika semua pertemuan adalah obat merindu, mengapa masih ada perpisahan ?.
Untuk kita yg saling merindu diam-diam.

Rindu ini lama telah disiapkan dalam sebuah bingkisan yang telah diikat dengan tali kasih,
Dipoles dengan kenangan-kenangan yang masih tersisa
Jarak tak lekas membuat pasrah, selalu berusaha berpacu dengan waktu, menanam benih benih rindu Hingga dia tumbuh membentuk akar yang kuat dan kokoh

Untukmu sang penunggu rindu
Suara minor di pelosok negeri yang hanya terdengar isak tangisnya,
Hanya tertinggal sepi di jalanan menaruh banyak harap menunggu janji-janji yang belum pasti
Keluarga, teman, sahabat banyak yang hilang di tengah pademi

untukmu sang penunggu rindu
berjuta kisah di sini kujalani sendiri, pahit
ya memang pahit itulah di sini di kota ini
atas nama rindu kutetap bertahan, ya inilah rindu

untukmu sang penunggu rindu
di sini kuhanya bisa bercanda gurau dengan bayanganmu yang semu sembari berharap mimpikan aku dalam lelap tidurmu,
ingin sekali kulantunkan ini dalam sebuah lagu yang mengatasnamakan rindu, tapi sayang semua hanya semu

untukmu sang penunggu rindu
bersabarlah, ini hanya soal jarak dan waktu
cerita tentang kita akan selalu ada, tertata rapi di rak merah yang setiap saat nadinya mengalirkan nada-nada ketulusan dan kasih.
Jika aku merindu, maka pertemukanlah kami.
Jika aku jatuh cinta, buat lah aku selalu merindukannya.
Jika ini bukan rindu, maka jangan kau buat jarak antara kita.
Dan jika ini bukan cinta, maka buatlah dia selalu merindukan ku.
Oh rindu.... aku ingin bertemu dengannya
inilah sepenggal rinduku. ***