Menjadi netizen yang baik (catatan Fadrodzak)
Penduduk Indonesia adalah negara dengan penduduk terbanyak nomer 4 di dunia, Tidak mengherankan bahwa meskipun Indonesia adalah negara dengan populasi terbanyak keempat di dunia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan bahwa dari 274,9 juta orang di Indonesia, 63 juta pengguna internet saat ini. Dari angka tersebut, 95% menggunakan internet untuk berinteraksi dengan jejaring sosial.
Selain itu dalam laporan Januari
2021 pengguna internet di Indonesia
tercatat mencapai 202,6 juta dan 96,4 persen nya menggunakan Smartphone sebagai
alat utama untuk berselancar di dunia maya dengan situs yang banyak di akses
adalah Youtube, WhatsApp, Instagram, Facebook dan Twiter
Dengan masa sebanyak itu tidak heran
jika media social menjadi salah satu pemercepat tersebarnya berita, hingga
untuk mengontrol berita tersebut adalah benar atau Hoax menjadi masalah yang
sering mebuat perdebadan di antara masyarakat di Indonesia.
Gerakan cepat netizen Indonesia juga
sangat cepat dalam menanggapi suatu masalah yang viral di media social, di
buktikan bahwa jika ada seseorang yang memposting sesuatu yang viral pasti komen
dari netizen Indonesia bisa mencapai puluan ribu bahkan ratusan ribu. Bukan
hanya postingan orang Indonesia saja, bahkan orang luar negri sering di serbu
netezen Indonesia, yang membuat banyak pengamat menyatakan bahwa netizen
Indonesia dinilai tidak sopan baik di dalam negri jua luar negri
Menurut laporan terbaru dari Digital Civility Index (DCI), yang menilai tingkat kesopanan digital pengguna internet di seluruh dunia saat berkomunikasi di dunia maya, warganet atau netizen Indonesia menempati urutan terbawah di seluruh Asia Tenggara. Dengan kata lain, mereka paling tidak sopan di Asia Tenggara. Menurut penelitian yang dibuat oleh Microsoft ini, tingkat kesopanan netizen Indonesia turun delapan poin ke angka 76, dengan poin yang lebih tinggi menunjukkan tingkat kesopanan yang lebih rendah. Survei ini, yang sudah memasuki tahun kelima, melibatkan sekitar 16.000 orang di 32 wilayah.
Di masa pandemi ini tentunya
pembelajaran di laksanakan secara online, sebab itu penggunaan smart phone di
rentang usia anak anak meningkat dratis, akibatnya anak anak sudah mengenal dan
mengakses media social sejak dini sehingga banyak anak anak yang belum siap untuk menjadi netizen yang
budiman, dengan masalah hate komen
maupun ujaran SARA di situs streaming yang sering kita jumpai, maka
secara kesiapan anak anak Indonesia belum siap untuk menggunakan media social
dengan baik.
Pengakses media sosial di usia anak anak semakin diminati di masa pandemi Covid-19. Berdasarkan Survei Jakpat, YouTube merupakan media sosial yang paling banyak diakses anak anak di Indonesia pada semester I-2021. Pasalnya, ada 82% responden yang menggunakan platform tersebut. 65% responden mengakses YouTube karena dianggap menghibur, dan 56% juga menganggapnya informatif. Instagram dan Facebook adalah situs media sosial yang paling banyak digunakan. TikTok berada di posisi keempat dengan persentase sebesar 43%, dengan masing-masing 77%.
Selain
media sosial, anak-anak menggunakan ponsel pintar (smartphone) untuk
bermain gim. Anak-anak menggunakan ponsel pintar, juga dikenal sebagai smartphone, untuk bermain game dan menggunakan media sosial. Dibandingkan dengan perangkat lainnya, ini terlihat pada 56% anak. Survei ini dilakukan oleh GlobalWebIndex terhadap 5.650 remaja di 14 negara yang menggunakan media sosial. Pada kuartal I-2021, survei dilakukan secara online.
Cara Memanfaatkan Media Social
Sebelum
melangkah ke anak anak tentunya kita berkaca ke diri kita masing masing,
sebagai orang yang sudah dewasa, apakah kita sudah menggunakan media social
secara benar, atau kita masih memanfaatkan bermedia social untuk menyebarkan
HOAX, penghinaan, berkomentar yang tidak patut atau melakukan perbuatan SARA.
Media social yang semakin besar dan luas membuat semakin banyak cara untuk mengekpresikan apa yang kita punya, selain itu mandaat dari media social itu sangat besar dan akan banyak mendapat keuntungan bagi orang yang memanfaatkan media social dengan cara yang bsaik. Berikut ini beberapa caara untuk memanfaatkan di media social dengan baik;
1. a. Mencari koneksi
Menggunakan media social juga berarti terhubung dengan jutaan
orang di luar sana, maka manfaatkan lah untuk mencari koneksi yang mempunyai
seperti hobi yang sama, pekerjaan agar dapat saling berkerja sama dengan
membangun relasi antar sesama bisnis atau hobi
b. b. Tidak mudah mengirim berita HOAX
Berita hoax di masa sekarang itu tumbuh dengan cepat berkat
semakin mudahnya mengakses internet dan semakin banyak nya orang menggunakan
media social dalam menari berita, berikut ini beberapa tips dari Kominfo agar
terhindar dari HOAX:
·
Hati-hati
dengan judul provokatif
·
Cermati
alamat situs
·
Periksa
fakta
·
Cek
keaslian foto
· Ikut serta grup diskusi anti-hoax
c. c. Berfikir
dulu saat update status di MEDSOS
Yang tertulis di internet akan sangat sulit untuk dihapus dan dihilangkan begitu saja, dan akan menjadi catatan abadi bagaimana seseorang akan dikenal dan dikenang – pastikan penyampaian konten yang benar, positif, jelas, dan terang menjadi prinsip yang dipegang dalam berkomunikasi di media sosial.
d. D. Gunakan
sesuai kebutuhan
Media sosial hadir untuk dapat
digunakan dalam berbagai hal, mulai dari hal-hal yang baik hingga hal-hal yang
buruk. Seiring pesatnya perkembangan media sosial, meningkat juga kejahatan
siber. Hal itu tentu perlu dihindari dengan cara menggunakan media sosial
sesuai dengan porsi dan kebutuhannya. Bagi anak-anak, media sosial mungkin
belum terlalu dibutuhkan karena masih dalam pendampingan orang tua.
Pada usia remaja, penggunaan media sosial sangat tinggi karena usia
remaja adalah saatnya menjalin relasi dengan seluas-luasnya. Namun, jika
digunakan tanpa kontrol, b ukan tidak memungkinkan hal-hal yang tidak
diinginkan terjadi.
Cara Berkomentar Yang Baik Di
Media Social
Di
luar negri Indonesia di kenal sebagai neizen nya yang suka berkomentar yang
tidak baik di akun orang lain, korban nya bukan hanya akun Indonesia, bahkan setingkat
akun Microsoft sampai dengan akun ALL Engglan pernah merasakan bagaimana di
serbu netizen Indonesia hingga menutup komentar.
Kesadaran
sangat di perlukan untuk masyarakat Indonesia agar dapat berkomentar yang baik,
dan berkomentar di media social harus ada etikanya supaya tidak ada kesalah
pahaman yang bisa menjadikan gesekan di dunia nyata, selain itu supaya masyatrakat
Indonesia menjadi negara yang santun bermedsos pada pandangan luar negri
Berikut
ini ada beberapa tips aga kita dapat berkomentar yang baik di media social,
atara lain:
a.
Tidak mudah menghina karya orang
lain
Banyak
anak atau orang dewasa yang mempunya sebuah karya, tetapi saat dia upload ke
media social banyak yang tidak menghargai bahkan mencari secuil kesalahan untuk
menjatuhkan, dampak dari hate komen adalah anak itu akan berpikir ulang atau
ragu untuk membuat karya Kembali, dikarenakan takut untuk berkarya Kembali.
Sebagai netizen yang baik tentunya kita mendukung Adapun jika karya itu jelek
maka berikan kritik yang membangun sehingga dapat berkembang lagi karya tersebut
menjadi semakin baik
b.
Hindari Hate Speach di
media social
Seperti Hate
Speech atau ujaran kebencian. Banyak ditemui komentar maupun
isi konten yang memuat ujaran kebencian kepada seseorang, sehingga hal tersebut
pun memberikan efek negatif kepada seseorang yang dituju. Lantas, seberapa
besar dampak ujaran kebencian tersebut pada seseorang? Berikut dampak dan cara
mengatasi hate speech
Seseorang
yang cenderung memikirkan perkataan orang lain, akan sangat berpengaruh
terhadap setiap kata yang dirinya dapatkan. Begitu pun bagi orang-orang yang
menggunakan perasaannya secara dominan. Mereka akan lebih mudah tersakiti
ketika ada hate speech yang dihadapkan
kepadanya.
Tipe
orang-orang berbeda dalam menyerap informasi dan memutuskan sesuatu. Faktor
usia seseorang dalam menyebarkan hate speech tidak dapat
dikelompokkan, tetapi memang anak-anak atau remaja belum dapat menemukan jati
dirinya sehingga mengeluarkannya lewat media sosial. Namun, orang dewasa pun
juga bisa menyebarkan hate speech, mungkin karena
kurangnya informasi yang didapatkan. Tetapi ini bukan suatu hal yang harus
dimaklumi, nyatanya hate speech bukanlah suatu
perbuatan terpuji
Hate speech merupakan suatu tindakan yang harus
dihindari. Cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan hal itu adalah
manajemen emosi dan merefleksikan diri. Karena, hate
speech keluar karena luapan emosi dalam diri, sehingga ditulis
tanpa memikirkan akibat kedepannya. Maka dari itu, berpikirlah sebelum
berkomentar. Lihat apakah diri kita sudah memiliki kapasitas untuk berkomentar
c.
Hindari ujaran SARA
Setiap kali kita bicara, beropini di
publik, ruang publik atau medsos, tidak boleh lagi menyingung SARA, etnis, ras,
juga hal-hal yang dirasa menyingung sesama
Isu SARA tidak akan memicu keributan
yang mengarah ke perpecahan jika pengguna medsos bisa bijak dan arif dalam
menggunakannya. Mengutip Imanuel Kant, Benny mengatakan, “etika perlu
diperhatikan dalam bermedia sosial, etika itu bukan lagi menjadi sesuatu yang
diatur atau dipaksakan, melainkan menjadi sebuah kesadaran bersama masyarakat.”
Jasmerah, itu kata Bung Karno.
Mengapa penting kita tidak meninggalkan sejarah? Agar kita tahu bahwa Bangsa ini
terbentuk karena rasa persatuan dan saling menghargai perbedaan satu sama lain,
kemajemukan yang kita miliki. Itulah salah satu kunci untuk menuju Indonesia
unggul.
Cara Membimbing Anak Bermedia Social Dengan Baik
Di zaman digital ini anak anak sudah
mengenak media social sejak dini, seingga orang tua harus siap untuk
mengantarkan anak lebih paham di dunia social agar kita dapat mengimbangi anak
kita yang tumbuh di dunia serba digital. Orang tua dizaman sekrang harus ikut
mengikuti perkembangan dunia digital agar dapat mencontohkan kepada anak
bagaimana bermedia social yang baik dan mengarhkan anak bila menggunakan media social
dengan cara yang salah.
Pada pertengahan 2019 live streaming
di Indonesia berkembang pesat selain karena wabah pandemic yang membuat anak
anak menonton Live streming baik di kanal
Youtube, Instagram, Nimo Tv, dan situs streming lain nya.
Ada beberapa masalah di dalam live
streaming yang sering kita jumpai, seperti streamer yang sering berkata kasar
atau TOXIC di dalam Live streaming nya selain itu di komen komentar kita seeing
menjumpai di live chat banyak terjadi TOXIC yang berlebihan tidak sering juga menjumpai
komentar SARA di live komen para streamer.
Dalam pengamatan KOMINFO menyebutkan
bahwa rata rata penonton stremer adalah anak anak yang masih sekolah , yang
dalam ini kebijakan orang tua di kala pandemic dalam hal banyak membebaskan
dalam memegang HP membuat anak tersebut sering menontong live strem hingga 4
jam sehari, sehingga banyak waktu anak kita tersita karena menonton stremer favoritnya.
Orang tua memiliki perang penting
dalam mengarahkan anak dalam hal bermedos, seperti:
- ·
Membatasi anak bermain HP
- ·
Memberikan pengertian tentang menghargai karya orang lain
- ·
Memberi nasihat bahwa berkata kasar atau TOXIC
itu perbuatanj tidak terpuji
- ·
Mengajarkan bahwa di Indonesia memiliki banyak
suku, budaya, Bahasa, jadi jangan pernah mengajarkan untuk ber ucap SARA
- ·
Mengontrol media sosial anak hingga anak sudah
memili tanggung jawab sendiri
- ·
Mengajarkan ke pada anak untuk memposting hal
yang bermanfaat atau karya pribadinya
- ·
Mengingatkan kepada anak untuk tidak berlebihan
dalam hal berkometar atau yang biasa di sebut SPAM
Join the conversation