Propaganda LGBT di Piala Dunia 2022 Qatar haruskah? (catatan Fadrodzak)
Piala 2022 yang dilaksanakan di Qatar menjadi sorotan dunia, di karena Qatar sebagai tuan rumah melarang semua atribut dari kampanye LGBT di kala piala dunia berlansung karena sebagai penghormatan sebagai tuan tumah yang mana Qatar sendiri merupakan negara Islam yang mengharamkan tindakan LGBT, pelangaran ini berupa atribut seperti bendera, kaos, coretan wajan dan utamanya ban kapten tim. Pelangan LGBT bahkan sejak pemulaan dunia berlansung.
Sebagai tuan rumah Qatar sudah berusaha
semaksimal mungkin dalam penyambutan tamu yang terdiri dari berbagai bangsa,
ras, Bahasa, oriental sex apapun juga, Qatar menyambut mereka dengan tidak ada
diskriminatif sama sekali, bahakan dalam pembukaan piala dunia Ghonim Al-Muftah
Pemuda istimewa yang lahir di Qatar dengan
kondisi langka yang dikenal dengan Caudal Regression Syndrome (CRS). Kondisinya
membuat ia hidup tanpa bagian bawah tubuhnya, tapi ia memiliki prinsip bahwa
hidupnya tidak boleh selalu bergantung pada kursi roda. Membacakan
surat Al-Hujurot ayat 13 yang berbunyi
أَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا
خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ
لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ
عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Dalam tafsir nya dari surat Al-Hujurat yang
dilantunkan saat upacara pembukaan Piala Dunia 2022 di Qatar secara ringkas
menurut Kemenag RI dengan mengutip dari Tafsir Qur'an:
Qatar menjadi sorotan di media luar negri yang memang tidak
menyukai prinsip yang di pegang dengan membuat banayak berita mengenai diskriminasi,
pelanggran HAM, anti social yang di niatkan untuk memojok kan Qatar agar ikut
mendukung kampanye mereka, padahal Qatar hanya tidak memperbolehkan mengkampanyekan
LGBT baik di stadium maupun luar tetapi, Qatar menghormati dalam segi oriental
sex mereka dan tidak mendiskriminasi kaum LGBT yang ingin menonton piala dunia,
bahkan menjamin keamanan mereka Ketika di Qatar, tetapi nyatanya banyak negara
eropa yang terang-terangnya menodai kebijakan Qatar dengan tetap mengkampanyekan
LGBT bahkan melaporkan Qatar ke organisasi HAM dunia untuk di beri sanksi
karena membatasi dari keperluan mereka sendiri.
Dalam perhelatan piala dunia 2022 ada 4 negara yang sangat ngotot
mendungnakan ban kaptenn One Love yang menjadi symbol LGBT yaitu
Inggris, Warles, Denmark, dan Jerman. Salah satu negara yang paling depan mengkampanyekan
One love yaitu Jerman melakukan proten dengan
melakukan gesture menutup mulut dalam pertandingan melawan Jepang sebagai
protes keras mereka terhadap larangan memakai ban kapten LGBT, hingga konselir Jerman ikut memakai ikat One Love di lengan nya di saat pertandingan. Padahal Jerman
membunuh salah satu talenta terbaik nya Mesut Ozil saat Ozil berbicara tentang
Muslim Uigur dengan membungkam dengan menghabisi karier di usia yang menjadi
puncak nya.
Prsiden FIFA sebagai induk speak bola pada awalnya mendukung penih Qatar untuk menerapkan prinsip dasar negara mereka yang melarang LGBT karena tidak bedasarkan prinsip islam yang menjadi agama negara di Qatar, tidak habis akal para negara pendukung LGBT mengancam FIFA akan keluar dari anggota FIFA, karena itu FIFA melunak dan akhir nya memperbolehkan melakukan kampanye LGBT selama piala dunia.
Dalam masalah ini posisi Qatar sebagai tuan rumah memang sudah
menjadi polemik, dengan menunjuk Qatar yang memiliki asas Islam untuk di
gunakan sebagai kampanya LGBT saat piala dunia, benar benar membuat speak bola
kali ini bukan hanya mempertandingkan bola saja tapi juga idiologi, padahal pemain
speak bola tugas nya bermain speak bola bukan mengkampanyekan sesuatu di dalam
lapangan, dengan mengusung HAM sebagai alasan bahwa mereka berhak untuk
menyebarkan faham LGBT, padahal di lain
sisi mereka bungkam dalam peristiwa HAM yang terjadi di timur tengah yang
banyak di temua di belakangan ini seperti isu Palestina, Syiria, konflik Yaman
utara dengan selatan.
Dalam sebuah prinsip tidak mendukung berarti membenci dan tidak
akan memaksakan nilai nilai yang di Yakini penduduk Qatar karena itu adalah
sebuah pilihan dari manusia sendiri, Prinsip masyarat Qatar yang memang
menggunakan islam bukan hanya sebagai agama, tetapi budaya, aturan.tetapi harus
di cederai dengan negara pendukung LGBT dengan memaksa suatu penerapan nilai
yang di luar dari kenilai manusiaan sendiri yang menjadi qodrat manusia dari
zaman nabi adam adalah laki laki dengan perempuan, dalam asas agama,
kemanusiaan bahkan ilmiyah.
Masalah HAM yang menjadi salah satu poin dari kaum LGBT yang di
dasari bahwa manusia berhak memilih orientasi sex dalam bentuk apapun seakan
tidak hanya menjadi poin kepentingan saja sedangkan ada hak yang harus di
lindung warga katar sendiri yang menrapkan islam sebagai aturan nya untuk tegas
melarang LGBT, seakan Qatar adalah korban itu sendiri jika kaum LGBT terlalu
frontal dalam kampanye di piala dunia kali ini. Padahal kampanye LGBT sudah mempunya banyak
tempay yang di jangkau oleh seluruh orang di dunia, baik berupa film, iklan, komik,
dll,
Jika saat piala dunia U20 di Indonesia yang di laksanakan pada
tangggal 20 mei 2023 negara pendukung LGBT meminnta Indonesia turut dalam
mengkampenyekan akan bisa menimbulkan kericuhan yang besar, di landasi dengan
penduduk Indonesia yang mayoritas seorang Muslim walaupun secara hukum tidak
menerapkan hukum Islam tetapi penduduk Indonesia memiliki keterkaitan yang
tinggi dalam agama yang di anut nya, dan bersifat aktif di karenakan pendudunya
yang banyak tidak seperti Qatar yang memiliki penduduk yang sedikit.
Negara eropa seharusnya belajar dalam menghargai kebudayaan di
setiap tanah di injak, dengan menghormati nilai dan prinsip kebudayaan negara
yang di singgahi sehingga tidak menimbulkan suatu riuh yang akan memperkeruh
dengan masyrakat sekitar. Dengan selalu berkaca dengan masa silam yang banyak
menghancurkan budaya negara jajahan nya bahkan ngara negara pengusung LGBT
memiliki kasus HAM yang lebih besar dan banyak dari yang lain. Dengan saling
menghormati adat dan budaya yang di junjung akan membuat semua negara bisa
berjalan berdampingan tanpa ada diskriminasi di antara bangsa bangsa
Link berita
Negara pendukung LGBT di piala dunia 2022
yuk diskusi di kolom komentar, sampaikan pendapatmu dengan santun
1 comment